Kamis, 04 Juli 2013

Candi Ceto dan Candi Kethek

         Candi Cetho (ejaan bahasa Jawa: cethå) merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut.

        Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen. (Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Ceto)

Retribusi Masuk Candi Ceto


          Candi Kethek terletak di sebelah timur laut Candi Ceto dan menempati lahan milik Perum Perhutani. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak selama kurang lebih 15 menit. Kethek dalam bahasa Jawa berarti kera. Candi ini dinamakan demikian karena penduduk setempat mempercayai bagian atas dari candi ini menyerupai Hanoman, tokoh pewayangan berwujud kera putih.

          Arsitektur punden berundak Candi Kethek sangat mirip dengan Candi Ceto dan Candi Sukuh. Waktu pendiriannya pun diperkirakan hampir sama dengan kedua candi tersebut yaitu pada sekitar abad XV. Meskipun keberadaan candi ini sudah diketahui sejak tahun 1842, ekskavasi oleh Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah bekerja sama dengan Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar baru dilakukan pada tahun 2005. Ekskavasi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Candi Kethek merupakan candi Hindu. Hal ini didasarkan pada temuan arca kura-kura yang merupakan simbol Dewa Wisnu, salah satu dewa dalam ajaran agama Hindu. Hingga saat ini, penelitian mengenai Candi Kethek masih terus dilakukan, terutama untuk mencari prasasti atau artefak yang memberikan informasi mengenai tata letak candi. (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Kethek

Retribusi Masuk Candi Kethek


Sekali jalan, dua candi yang dapat di lihat........


Terdapat banyak momen yang tidak bisa dilewati.......!!!!
betapa indahnya pemandangan disana pada saat pagi hari, apa lagi ketika awan menutupi padangan.




LOKASI
Candi Cetho dan Candi Kethek

Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Ngargoyoso
Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia


RETRIBUSI MASUK / TIKET
Candi Cetho   Rp 1000,- 
Candi Kethek Rp 1.000,-


4 komentar: